JULAIBIB R.A

Julaibib RA


Tampilan fisiknya menjadi alasan orang lain enggan berdekatan denganya. wajahnya jelek,posturnya pendek,bungkuk,berkulit hitam,tidak berharta,pakaianya lusuh dan kakinya pecah-pecah tidak beralas.Ia tidak mempunyai rumah pribadi untuk berteduh,tidurnya hanya berbantalkan tangan dan beralaskan kerikil dan tidak memiliki perabotan .Ia minum dari air kolam umum yang di ciduk dengan tangkupan telapak tanganya.

Namun demikian,ternyata Allah Swt menghendaki kebaikan kepada Julaibib, dan tiada satu makhluk pun yang mampu menghalangi kehendakNya itu. julaibib menerima hidayah. Ia masuk islam dan sejak saat itu ia selalu berada di shaf depan dalam shalat maupun jihad.

Meski orang-orang mengesampingkan keberadaanya, RasuluLlah ﷺ menaruh perhatian khusus kepadanya.
Suatu hari, Julaibib yang tinggal di shuffah masjid nabawi disapa dengan lemah lembut oleh Baginda Nabi ﷺ .
"Julaibib... tidakkah engkau menikah ?"
"Siapakah yang mau menikahkan putrinya dengan diri saya ini,duhai RasuluLlah?" jawab Julaibib dengan tersenyum tanpa ada kesan menyesali diri atau menyalahkan takdir Allah SWT. Baginda Nabi ﷺ-pun juga tersenyum.

Pada hari berikutnya, ketika bertemu dengan Julaibib, RasuluLlah ﷺ menanyakan hal yang sama .
"Julaibib... tidakkah engkau menikah?" Tanya Nabi ﷺ.
Julaibib-pun memberikan jawaban yang sama.

Di hari ketiga, Nabi  ﷺ  menggamit lengan Julaibib dan membawanya ke rumah salah seorang pemuka anshar.
"Aku ingin menikahkan putri kalian," kata Baginda Nabi ﷺ kepada si empunya rumah.
"Betapa indahnya dan betapa berkahnya...", begitu si wali menjawab pinangan beliau lantaran mengira bahwa Nabi  ﷺ -lah yang bakal menjadi calon menantunya .
"Wahai RasuluLlah ,ini sungguh akan menjadi cahaya yang menyingkirkan temaram di rumah kami." Lanjutnya.
"Tetapi bukan untukku, Aku pinang putri kalian untuk Julaibib." jawab Nabi ﷺ.
"Julaibib ... ?" tanya ayah sang gadis dengan nada sangat terkejut.
"Ya ..... untuk Julaibib ,"jawab Nabi  ﷺ .
"Ya RasuluLlah,saya harus meminta pertimbangan istri saya untuk hal ini ," kata sahabat anshar tadi sembari menarik nafas berat. Ia- pun berdiskusi dengan istrinya .
"Dengan julaibib... ?" istrinya kaget.
"Bagaimana mungkin?, Julaibib berwajah buruk ,tidak diketahui nasab dan kabilahnya,tidak berpangkat ,dan tidak berharta. Tidak !, tidak akan pernah putri kita menikah dengan Julaibib!"
Di tengah perdebatan itu, tiba-tiba putri mereka berkata dari balik tirai ,"Siapa yang meminta?".
Keduanya menjelaskan kepada putri mereka bahwa yang meminang adalah Nabi ﷺ .
"Apakah kalian hendak menolak permintaan RasuluLlah? Demi Allah ,kirim aku pada Julaibib. Demi Allah... karna RasuluLlah yang meminta,maka dia tiada akan membawa kehancuran dan kerugian bagiku". Kemudian ia membaca ayat firman Allah SWT QS.Al-Ahzab:36.
Artinya : "dan tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin,apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan,akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata."

Baginda Nabi ﷺ tertunduk , kemudian berdoa untuk wanita sholehah itu, "Ya Allah , limpahkanlah kebaikan kepadanya dalam limpahan berkah. Jangan kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah."

Wanita anshar itu sangat yakin,seperti apapun rupa Julaibib,ia adalah lelaki yang di rekomendasikan Baginda RasuluLlah ﷺ . Ia pasti hebat, berkualitas dan mempunyai keimanan yang luar biasa.segala yang di pilihkan Allah SWT dan RasulNya pasti yang terbaik .

Keimanan dan loyalitas Julaibib kepada islam teruji setelah dirinya menikah .Tak lama setelah melangsungkan akad nikah, ia dihadapkan dengan pilihan yang sulit. ia diajak Baginda Rasul ﷺ  pergi berjihad di medan perang. Tentu tak dapat dibayangkan ,jejaka yang telah lama merindukan untuk menikah dan akhirnya bisa menikah,harus memenuhi seruan jihad.belumlah puas ia menikmati madu kebersamaan dengan sang istri ,kini laga jihad telah menantinya...

Julaibib adalah sahabat berhati emas. ia memilih meninggalkan istri jelitanya demi turut menegakkan panji-panji islam. Dengan semangat berkobar,ia memanggul pedangnya dan terjun ke medan pertempuran .

Selesai perang, RasuluLlah ﷺ mengumpulkan para sahabatnya.
"Kalian kehilangan siapa hari ini ?" tanya Nabi ﷺ.
Sebagian sahabat menjawab , "kami kehilangan Fulan!"
Ada yang berkata ,"kami kehilangan Fulan!"
Yang lain berkata, "kami kehilangan Fulan !"
Mendengar semua itu Nabi ﷺ malah bersabda ,
"Aku kehilangan Julaibib, carilah Julaibib sekarang !".
Maka ditemukanlah jasad Julaibib yang mulia, tewas dengan luka yang semua dari arah muka.Sementara disekitarnya tergeletak tujuh jasad kaum musyrikin.


RasuluLlah ﷺ sendiri dengan tangannya yang mulia mengkafani Sang Syahid dan menshalatkannya.
Ketika kubur digali, RasuluLlah ﷺ duduk memangku jasad Julaibib sang syahid, mengalasinya dengan kedua tangannya.
Beliau-pun ikut turun ke liang lahat membaringkan jasad Julaibib.
Saat itulah, ucapan Rasulullah ﷺ untuk Sang Syahid membuat iri semua makhluk hingga hari berbangkit.
هذا منى وأنا منه هذا منى وأنا منه
“Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku. Dan aku adalah bagian dari dirinya.”

(Sumber : Kitab Syarh as-Sunnah - Syaikh al-Imam al-Barbahari)

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

1 Response to "JULAIBIB R.A"